Rabu, 26 Maret 2025

BAB 4 KONSEP KEIMANAN DALAM ISLAM DAN PEMBINAANNYA

 


KONSEP KEIMANAN DAN PEMBINAANNYA


# Cakupan Konsep Keimanan 

 •          Secara Bahasa iman Dari kata amana diambil dari kata imanan. Bermakna Percaya dan Kepercayaan

 •          Secara istilah Keimanan didefinisikan sebagai pernyatan keyakinan dengan lisan, dibenarkan dengan hatinya, dan dilaksanakan dengan anggota badannya.

 •          Keimanan tidak cukup dengan sekedar keyakinan pada umumnya, melainkan harus menjadi keyakinan yang pasti dan hakiki, bulat dan kokoh, tidak ada lagi sedikitpun keraguan dan tidak lagi ada diskusi dan bertanya-tanya dalam keimanannya.

 •     Keimanan adalah keyakinan pada semua rukun iman, secara pasti dan bulat, tanpa ada lagi           lagi keraguan dan bertanya-tanya/penasaran sedikit pun. Keimanan harus terwujud, sebagai ikatan/isi hati, sistem hidup dan cara pandang dalam aktivitas hidup seseorang.

     Prinsip hidup bertauhid meliputi, memahami dengan benar, hanya beribadah kepada Allah Swt., menjalankan secara kaffah syariat Islam, kesamaan antara lisan hati dan perbuatan, jujur, ikhlas, dan mencintai sesama.

# Prinsip Keimanan 

          Hidup hanya untuk beribadah kepada Allah Swt.

          Harapan, rasa takut, sedih dan bahagia, senang dan kesulitan hidup semua diarahkan dalam rangka menuju Allah Swt.

          Hanya menerima akidah, pandangan hidup, tata nilai, syariat, undang-undang dari Allah Swt.

          Bergerak dan beramal karena Allah Swt. Saja

          Menumbuhkan sikap hidup saling kasih sayang , cinta, dan kelembutan kepada sesama manusia

# Metode Menanamkan Iman

   1) penenaman keimanan harus diupayakan dari sejak anak usia dini, perlu penanaman yang berkesinambungan dan berjenjang.

    2) penanaman keimanan tidak hanya mengajarkan apa itu keimanan, melainkan harus sampai tertanam dalam lubuk hatinya ketauhidan, perasaan mengagungkan, perasan kepengawasan, perasaan kemaha rahmatan yang melekat kuat dalam setiap aktivitas dan keadaan.

    3) penanaman keimanan harus mengikuti tahapan dan strategi yang teruji kualitasnya, yang sudah diteladankan oleh Rasululah yang beliau dalam pembelajarannya mendapat bimbingan langsung wahyu Allah.

  (4) Pengajaran harus terhindar dari sekecil apapun yang justru dampaknya dapat mengotori akidah itu sendiri, sehingga media, sarana, materi dan lingkungan harus diseterilkan dari hal yang mengandung penyimpangan akidah

Ruang Lingkup Keimanan

          Beriman kepada Allah yakni dalam arti membenarkan eksistensi Allah Swt.

          Beriman kepada Malaikat yakni meyakini bahwa mereka adalah makhluk yang sangat mulia, yang senantiasa patuh dengan tugas-tugas yang diberikan oleh Tuhannya.

          Beriman kepada Kitab Allah Swt yakni beriman kepada semua kitab yang pernah diturunkan Allah Swt., dan semua shuhuf yang diberikan kepa sebagaian Rasulnya saw.

          Iman kepada Rasul–Rasul Allah Swt. yakni meyakini bahwa Allah Swt. telah memilih di antara manusia sebagai rasul-rasul, untuk menerima dan menyampaikan wahyu sebagai pedoman hidup ummat dan sebagai hujah di akhirat nanti.

          Iman kepada hari akhir yakni meyakini dunia ini mempunyai saat terakhir, kemudian datanglah kehidupan kedua yaitu kehidupan di akhirat.

          Iman kepada qada dan qadar yakni meyakini bahwa Allah Swt. telah menetapkan segala sesuatu yang ada di alam semesta, tidak ada satupun kejadian di alam ini yang luput dari rencana dan pengawasannya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 15 ISLAM DAN WAWASAN KEINDONESIAAN

 BAB 15 ISLAM DAN WAWASAN KEINDONESIAAN A. ISLAM DAN KEINDONESIAAN -Memahami Istilah Islam Nusantara       Makna kata “nusantara”. Nusantara...